Saturday, August 26, 2006

Nujuhbelasan di Bangka




Dua tahun ga pulang ke rumah ortuku, long weekend Agustus kali ditambah cuti beberapa hari, aku manfaatkan untuk menjenguk Belinyu, kota kecil di tepi pantai utara Bangka ini. Masih tetap panas, seperti terakhir yang kuingat.

Tanggal 17 pagi, melihat ayahku yang sedang bersiap2 untuk upacara di sebuah lapangan bola yang kami sebut dengan Lapangan Hijau, aku jadi bernostalgia.

Belasan tahun lalu, aku juga begitu. Bangun pagi, sarapan, habis itu bersama teman-teman yang sudah janjian untuk berangkat bersama, berjalan menuju Lapangan Hijau, sekitar 2 kilometer dari rumah. Tak selalu aku jalan kaki, ada kalanya aku diantar Papa, ada juga masanya aku naik motor konvoi dengan beberapa teman satu geng menuju lapangan yang sudah akan menampung ratusan murid sekolah, pejabat dan pengusaha Belinyu. Momen yang paling ditunggu2 adalah iringan lagu2 oleh drum band PT Timah, yang selalu mentas tiap 17-an. Jangan heran kalau kita rada norak, buat kota kecil seperti Belinyu, drum band adalah hiburan mewah :).

Setelah upacara bersama, sekitar pukul 2 siang, akan ada lomba gerak jalan yang diikuti oleh semua sekolah di kecamatan Belinyu. Ini juga acara yang ditunggu-tunggu. Sekali lagi harap dimaklumi, kota kecil kurang hiburan. Beberapa kali juga aku ikut memperkuat tim dari sekolahku. Ketika tinggiku masih di atas rata2, aku berada di barisan depan. Ketika pertambahan tinggiku mulai mengalami perlambatan, aku pun tergeser sampai ke tengah barisan :)

Jalur depan rumahku kebetulan dilewati oleh pasukan baris berbaris ini. Sering juga orang yang tak kukenal datang dan numpang nonton di pekarangan rumahku. Begitu juga keadaan di rumah2 tetangga, banyak orang numpang nonton. Semua sibuk mengomentari, tidak kompaklah, tidak rapilah, dll. Pokoknya ramai!

Namun, tahun ini ada yang berbeda, khususnya buatku. Kehadiran seorang 'maniac'-lah yang membuatnya beda. Menurut ibuku, si maniak ini sudah hadir sejak 2 tahun lalu. Kusebut begitu karena dia, dengan kameranya, selalu membidik cewek-cewek muda cantik yang sedang berbaris. Tiap kali ada cewek bening dan putih, dia langsung bergerak ke tengah jalan dan membidik sang cewek persis di depannya. Tak dia pedulikan bahwa barisan itu sedang bergerak cepat ke arahnya dan akan menabraknya. Ulahnya ini jelas menuai cemoohan para penonton, tapi ia tak ambil pusing. Beberapa kali dia merengut karena si cewek menolak untuk difoto. Begitu terus setiap kali.

Lama-lama, aku sadar. Rasanya pernah kulihat wajah si maniak ini. Aku pun berusaha membongkar ingatanku. Waks! Teringat langsung wajah seorang teman kelasku di SD dan SMP, yang hobinya ngomong jorok, suka ngeres, bahkan pernah dia mengambil penggaris dan mengukurkannya di celana pendek merahnya. "Lima belas senti," katanya waktu itu sambil cengengesan.

Akhirnya aku berhasil memastikan bahwa dia ini memang benar teman sekolahku dulu. Duh!

Tanggal 18 Agustus selalu ada karnaval. Tiap sekolah mencoba mempresentasikan ke-bhinnekatunggalika-an yang mereka pahami. Setelah aku dewasa seperti ini, timbul rasa kasihan melihat anak-anak kecil bermake-up medok dengan pakaian daerah yang sepertinya sangat tidak nyaman dipakai pada cuaca sepanas dan seterik ini. Padahal mungkin si anak, seperti aku dulu, sangat bersemangat ikut karnaval.

Ada tiga drum band yang muncul tahun ini. Tanda kemakmuran kah?

Oh ya, si maniak mantan teman sekelasku itu tetap hadir dan menyemarakkan pesta kemerdekaan RI ke-61 hari itu. Bersenjatakan kamera poket, dia tetap memburu cewek-cewek yang dianggapnya cantik. Entah apa yang bakal dia lakukan dengan hasil2 jepretannya. :)

6 comments :

  1. Liat foto tujuhbelasan ini jadi inget jaman dulu lg kecil suka ikutan karnaval gitu juga dikampung halaman ku dulu...di bandung hehhee....seru yah...

    Nice shots!!

    ReplyDelete
  2. inikah si manusia jepreter sang temenmu itu.... jadi penasaran sama mukenye hi hi hi...

    ReplyDelete
  3. fotonya ada tuh lho, mbak... yg judulnya: Wajah Mantan Teman Sekelas.. enjoy :D heheheehe

    ReplyDelete
  4. Wakkksss... tuwir betooolll, bukane mantan gurume ini dev :-p

    ReplyDelete
  5. Bwakakakakakaka... mbak Noeng... aku ampe terguling2 ketawanya :D *hiperbola*
    Maksudnya aku keliatan jauh lebih muda banding dia ya... duuuhh senengnyaaa....
    FYI, dia emang lebih tua dr rata2 temen di kelas.. veteran beberapa kali :)

    ReplyDelete