Saat-saat terberat saya sebagai what-so-called ibu rumah tangga adalah ketika harus mengerjakan semua pekerjaan domestik seorang diri. Beratnya luar biasa. Makanya saya heran luar biasa bagaimana cara ibu-ibu jaman dulu (atau ibu-ibu di negara maju di mana gaji pekerja sektor domestik sangat tinggi) sanggup mengerjakannya.
Lalu, datanglah berita gembira. Seorang teman menawari saya tenaga kerja yang direkrutnya sendiri di daerah Jawa Tengah sana. Singkatnya, karena saya kepepet dan kelelahan dan uring-uringan terus, saya iyakan tawarannya.
Ternyata si calon asisten ini masih sangat muda. Lima belas tahun! Aduh! Hati saya ketar-ketir karena saya tahu undang-undang perlindungan anak melarang mempekerjakan anak di bawah umur. Juga merasa munafik, karena saya dulu bekerja di lembaga yang memperjuangkan hak anak dan saya sering menulis artikel tentang perjuangan rekan-rekan di lapangan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepadan donatur. So?
Saya, dengan rasa tertuduh, akhirnya mempekerjakan Erni Johan sebagai asisten di rumah. Erni Johan? Iya.. betul tidak salah, namanya Erni Johan seperti nama artis penyanyi jaman ayah saya dulu.
Erni saya jemput naik mobil van kami yang sebenarnya cukup nyaman. Namun di tengah jalan dia merasa mual dan ingin muntah, padahal saya sedang melaju di tol. Saya juga tidak punya permen, jadi saya minta dia coba menahan rasa mualnya. Syukurlah dia mampu menahannya.
Sampai di rumah, karena saya diingatkan oleh si pemasok bahwa Erni ini perutnya kosong, karena baru saja muntah-muntah di bus, saya beri dia sebungkus mi instan; saya tidak sempat masak hari itu. Dia bingung karena tidak tahu cara menyalakan kompor gas, saya ajari. Berikutnya, berantakan sekali. Tumpahan kuah mi dan telur, berceceran di atas kompor dan dibiarkan begitu saja olehnya.
Tak lama kemudian, dia bertanya pada saya, bolehkah dia memakai telepon rumah saya untuk menelepon mamahnya di kampung. Saya pinjamkan ponsel saya supaya dia bisa kirim sms ke orangtuanya. Dia membawa ponsel saya masuk ke kamarnya! What? Dia juga bertanya berapa gaji dia. Tak lupa dia menanyakan apakah dia boleh menonton televisi.
Dia tidak bisa memasak, belum pernah menggunakan kulkas, tidak tahu cara memasak nasi dengan rice cooker. Dan yang paling mengganggu tentu standar kebersihan kami yang sangat jauh berbeda. Saya tidak pernah tahan melihat kompor berminyak, atau meja yang bernoda, atau rak berdebu. Sementara dia tidak merasakan itu sebagai gangguan. Untung saya ingat perkataan Pak Pekerti (Anugerah Pekerti, konsultan kantor saya dulu), buat asisten rumah tangga yang biasanya tinggal di desa, rumah-rumah di kota sudah wah sekali, sudah sangat amat bersih dibandingkan dengan rumah mereka yang mungkin berlantaikan tanah, atau semen. Apalagi kamar mandi, tidak semua rumah punya kamar mandi.
Hari berikut, dia bangun lebih siang dari saya dan lalu bengong di kamarnya. Siangnya, dia tidur siang lebih dari dua jam. Sorenya dia tanya saya apakah dia boleh jalan-jalan di kompleks. Saya, yang sudah terakumulasi kesalnya, menjadi emosi jiwa, namun tetap berusaha menahan luapan kekesalan saya. Entah apa yang ada di pikiran anak ini, mungkin dia pikir sedang jalan-jalan di kota besar dan menginap di rumah saudara.
Besoknya dia murung sekali, lalu mengurung diri di kamar seharian dengan lasan masuk angin. Lalu dia mogok makan dan nangis terus-terusan. Saya harus bujuk-bujuk dia supaya makan, saya masakkan sop buat dia. Saya tidak tahu lagi apa yang harus saya buat dengan anak ini. Saya mengerti dia masih remaja, masih labil, tapi tentunya bukan ini yang saya harapkan saat saya meng-hire seorang asisten rumah tangga?
Saya lalu menanyainya apakah dia mau saya pulangkan saja ke pemasoknya. Dia ingin pulang ke kampungnya saja. Saya katakan padanya, menurut kontrak yang dibuat oleh pemasoknya, tertulis bahwa jika dia tidak betah, saya harus kembalikan dia ke pemasoknya karena saya sudah membayar sejumlah uang untuk mengambil dia. Dia bingung. Ternyata dia tidak tahu menahu apa pun tentang kontrak itu atau tidak menyimak baik-baik saat dibriefing oleh pemasoknya. Maka, stuck-lah dia dengan saya.
Singkat cerita, Erni akhirnya terus bekerja pada saya, tentu dengan cerita-cerita ajaib lain. Herannya saya kok tahan dengan kelakuannya ini sampai hampir dua tahun!
Monday, February 22, 2010
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Our sponsors
Labels
9S10A
(
1
)
Family
(
2
)
Fred Rogers
(
1
)
MFW
(
3
)
SAHM
(
1
)
activities
(
5
)
art
(
3
)
asisten oh asisten
(
1
)
bible
(
2
)
compost art
(
4
)
dear hubby
(
2
)
devotion
(
1
)
digiscrap
(
1
)
fiksi
(
9
)
fiksiku
(
2
)
film
(
1
)
freebie
(
6
)
home-ed
(
3
)
hubby
(
2
)
humaniora
(
3
)
inspiration
(
2
)
inspiring person
(
2
)
introduction
(
3
)
kids
(
6
)
mancillus
(
6
)
mom
(
4
)
outdoor
(
1
)
personal growth
(
2
)
photoshop
(
1
)
poem
(
1
)
resep
(
6
)
review
(
1
)
tahun pertama
(
3
)
thought
(
5
)
translation
(
1
)
tutorial
(
1
)
underthesun
(
2
)
waste
(
4
)
Popular Posts
-
Namanya Terry. Perawakannya yang mungil memudahkannya gesit berlari ke sana- ke sini. Awalnya saya tertipu dengan wajahnya yang ke”bule-bule...
-
Gako gagak berbulu hitam legam. Matanya hitam, paruhnya hitam, cakarnya hitam. Suaranya pun besar dan sumbang. Semua padanya terasa seram. ...
-
Danau eks tambang, Belinyu Bangka is a small island near Sumatra, sits below the equator. The weather and climate is hot and humid. Rocky wh...
-
Bekerja pada sebuah NGO/LSM yang sangat bergantung pada komitmen para donor dan donatur, saya menemukan satu hal yang unik. Coba dengarkan c...
-
[peringatan: posting ini panjang dan berbau curhat] :p Saya ini sangat suka menelusuri masalah-masalah yang timbul akibat proses translite...
-
Kejadian: awal April 2007. Karena Desember ga mungkin mudik, kita pun paskahan di Salatiga. Pas ke Yogya, aku yang lagi flu cukup berat dema...
-
I was so emotionally attached to Vivi, our compact sedan. Tiada hari tanpa Vivi, begitulah. Apalagi sejak tinggal di Gading Serpong, saya ya...
-
Setelah kursus bahasa Inggris yang tidak terlalu sukses , Manci memutuskan untuk belajar bertukang. Dalam hatinya memang masih tersimpan ger...
-
Waktu Joel masih homeschool, saya sangat terbantu oleh sebuah tabel mingguan yang diberikan cuma-cuma (unduh gratis tiap bulan) oleh Busy Bo...
Blog Archive
Powered by Blogger.
No comments :
Post a Comment