Saat terjadi badai Sandy di Amerika tahun lalu, Lydia Callis mendadak jadi terkenal. Tapi saya baru tahu tentang dia sekarang. Ke mana aja? Hahaha.
USA adalah negara maju, yang selalu yang selalu berusaha memenuhi kebutuhan semua warga, termasuk mereka yang punya keterbatasan. Michael Bloomberg sebagai walikota dari salah satu kota besar di negara ini, menggunakan jasa Lydia untuk menerjemahkan pesannya menjadi bahasa isyarat Amerika (ASL), agar mereka yang tuna rungu juga terlayani, tak ditinggalkan.
Segera saja Lydia merebut perhatian para pemirsa termasuk yang berpendengaran normal, bahkan Lydia-lah yang mereka nanti-nantikan bukan Mayor Bloomberg. ;)
Lihat saja salah satu aksinya di video ini:
atau kompilasinya di sini:
Betul, kan? Betapa 'berisik' dan 'hidup'-nya Lydia. Saya belum pernah melihat penerjemah sign language seekspresif dan seenerjik dia. Tadinya saya pikir dia berlebihan, atau sekedar mencari sensasi. Kapan lagi punya kesempatan ngetop untuk profesi yang 'sunyi' ini.
Namun, setelah saya membaca penjelasannya, juga penjelasan oleh para 'penutur' asli ASL, ekspresi wajah, gerakan badan, adalah hal yang penting bagi mereka. Dalam bahasa percakapan lisan, kadang kita memberi tambahan kesan untuk pendengar dengan tubuh kita, mengedikkan bahu, mengernyitkan hidung, melotot, mengedipkan mata, dan lain-lain. Hal ini berlaku juga bagi bahasa yang sangat visual ini.
Lydia Callis dengan trampil memberikan 'aksen' untuk pesan yang dia terjemahkan agar sampai ke para pendengar tuna rungu. Yang Lydia lakukan tidak sekedar membuat pemirsanya tahu apa yang dikatakan Bloomberg tetapi juga membawa pemirsanya mengalami sendiri, merasakan apa yang sedang terjadi. Dia menggambarkan perkembangan situasi dengan gerakan-gerakan yang sungguh hidup. Termasuk, ketika Mayor Bloomberg sedang tergagap, bahkan pemirsa yang tidak tuna rungu pun bisa merasakannya. Website ini menjelaskan dari perspektif tuna rungu, bagaimana Lydia mencarikan padanannya ke dalam visualisasi yang bisa dipahami pemirsanya.
Bagi Lydia -- seorang New Yorker, ASL adalah bahasa ibunya, juga bahasa utamanya selain bahasa Inggris Amerika lisan. Lydia sudah terlatih dari kecil untuk menjadi jembatan bagi ibu dan ketiga adik perempuannya yang tuna rungu. Rupanya ASL sudah menjadi cintanya, saat kuliah pun, Lydia mengambil jurusan penerjemahan ASL yang dilanjutkannya dengan mengambil sertifikasi sebagai penerjemah profesional.
Bukti keprofesionalannya adalah dengan menolak tawaran wawancara dengan banyak media. Walau dia banyak dibicarakan di kalangan media sosial, Lydia tahu bahwa profesinya bukanlah untuk menjadi bintang tandingan bagi orang yang dia terjemahkan. Dia adalah komunikator, jembatan, tugasnya adalah melayani mereka yang tinggal di dalam dunia yang senyap, menorehkan nuansa kehidupan di tengah kebisuan tak bertepi. Lydia sungguh adalah komunikator handal.
Monday, March 4, 2013
Lydia Callis: Setitik Gaduh di dalam Dunia yang Senyap
Labels:
inspiration
,
inspiring person
,
Lydia Callis
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Our sponsors
Labels
9S10A
(
1
)
Family
(
2
)
Fred Rogers
(
1
)
MFW
(
3
)
SAHM
(
1
)
activities
(
5
)
art
(
3
)
asisten oh asisten
(
1
)
bible
(
2
)
compost art
(
4
)
dear hubby
(
2
)
devotion
(
1
)
digiscrap
(
1
)
fiksi
(
9
)
fiksiku
(
2
)
film
(
1
)
freebie
(
6
)
home-ed
(
3
)
hubby
(
2
)
humaniora
(
3
)
inspiration
(
2
)
inspiring person
(
2
)
introduction
(
3
)
kids
(
6
)
mancillus
(
6
)
mom
(
4
)
outdoor
(
1
)
personal growth
(
2
)
photoshop
(
1
)
poem
(
1
)
resep
(
6
)
review
(
1
)
tahun pertama
(
3
)
thought
(
5
)
translation
(
1
)
tutorial
(
1
)
underthesun
(
2
)
waste
(
4
)
Popular Posts
-
Namanya Terry. Perawakannya yang mungil memudahkannya gesit berlari ke sana- ke sini. Awalnya saya tertipu dengan wajahnya yang ke”bule-bule...
-
Gako gagak berbulu hitam legam. Matanya hitam, paruhnya hitam, cakarnya hitam. Suaranya pun besar dan sumbang. Semua padanya terasa seram. ...
-
Bekerja pada sebuah NGO/LSM yang sangat bergantung pada komitmen para donor dan donatur, saya menemukan satu hal yang unik. Coba dengarkan c...
-
Kejadian: awal April 2007. Karena Desember ga mungkin mudik, kita pun paskahan di Salatiga. Pas ke Yogya, aku yang lagi flu cukup berat dema...
-
[peringatan: posting ini panjang dan berbau curhat] :p Saya ini sangat suka menelusuri masalah-masalah yang timbul akibat proses translite...
-
Setelah kursus bahasa Inggris yang tidak terlalu sukses , Manci memutuskan untuk belajar bertukang. Dalam hatinya memang masih tersimpan ger...
-
Dua tahun ga pulang ke rumah ortuku, long weekend Agustus kali ditambah cuti beberapa hari, aku manfaatkan untuk menjenguk Belinyu, kota kec...
-
Danau eks tambang, Belinyu Bangka is a small island near Sumatra, sits below the equator. The weather and climate is hot and humid. Rocky wh...
-
I was so emotionally attached to Vivi, our compact sedan. Tiada hari tanpa Vivi, begitulah. Apalagi sejak tinggal di Gading Serpong, saya ya...
Blog Archive
Powered by Blogger.
No comments :
Post a Comment