Thursday, October 10, 2013

[Kurikulum] Other Activities with MFW (Reading & Hands-on activity)

Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan sebelum ini.

MFW bukanlah kurikulum yang bertumpu pada worksheet. Berikut ini contoh kegiatan yang kami lakukan pada unit pelajaran T-Turtle: I don't quit, I persevere.

Prakarya adalah salah satu kegiatan favorit Chloe. Template kura-kura (atau penyu?) ini saya buat dengan bantuan salah satu piring saya. :) Kepala, tangan, kaki, dan ekor, dari imajinasi sendiri saja.
Setelah digunting, Chloe mengecat satu persatu bagian tubuh si kuya, lalu menempelkannya jadi satu seperti ini:

handcrafted by Chloe
Untuk unit ini, daftar bacaan selain Tortoise and Hare (salah satu cerita di dalam Aesop Fables), yang direkomendasikan adalah buku-buku berikut:

Kami tidak punya "The Little Engine That Could", tapi kami punya kedua buka Jinnee Burton yang disarankan. Dua buku ini menurut saya cocok untuk anak laki-laki, karena bercerita tentang mesin. Tentu saja anak perempuan pun akan menyukainya, mungkin karena nama kedua mesin pekerja keras ini adalah nama-nama perempuan, Katy & Mary Anne.

Katy and The Big Snow - Mike Mulligan and His Steam Shovel
Virginia Burton adalah seorang ilustrator dan pencerita andal. Gambarnya sangat detil, coba saja lihat di buku Katy and The Big Snow, Jinnee menggambarkan situasi kota Geoppolis dengan begitu amat sangat teliti. Dengan gambar sedetil itu, diharapkan anak dapat membayangkan betapa keras Katy bekerja untuk menggali dan membersihkan salju yang melumpuhkan kota itu. Katy mulai agak lelah, namun dia terus bekerja. 

Rute perjalan Katy membersihkan salju di kota Geoppolis

Mungkin Anda tidak dapat membayangkan bagaimana mungkin kisah seperti ini bisa mempengaruhi anak. Bisa! Saya alami sendiri.

Kadang-kadang, kami bersepeda berempat keliling kompleks. Saya membonceng si bungsu, Joel si sulung dan Chloe si tengah mengayuh sepeda mereka sendiri. Yang agak mengganggu dari acara bersepeda ini adalah ketika Chloe merajuk karena merasa lelah, yang kadang berakhir dengan tangisan.

Terakhir kami bersepeda, dan Chloe mulai mengeluh lelah, saya ingatkan lagi motto kami: I don't quit, I persevere. Ya, dia memang masih berhenti sesekali. Namun tidak ada lagi jeritan, tangisan. Dia terus mengayuh. Sampai rumah pipinya yang bulat kemerahan dan dia memang terlihat berusaha mengatur napasnya. Saya agak terharu melihatnya. Di dalam hati saya yakin, kisah Katy, kisah Mary Anne, para pekerja keras itu sedikit banyak telah mempengaruhinya. Haha.

Jika Anda tidak punya buku ini, bisa baca di Google Books, hampir semua halamannya dibuka:

Mungkin jika sedang beruntung, Anda bisa temukan pdf atau ebook-nya. ;)

Di Youtube pun banyak tersedia videonya, jadi jangan khawatir. 

No comments :

Post a Comment